IBU, Cinta Tanpa Akhir

By emakwatik - 12/22/2013

Ibu saya sekarang berumur 48 tahun,mencintaiku semenjak umur beliau umur 24 tahun.Iyah!TIDAK KURANG SEDIKITPUN!ibu  melahirkanku di umur 24 tahun,bukan hal mudah untuk mempunyai anak pertama seperti saya.Ibu harus menunggu kehadiranku selama 3 tahun pernikahan,mungkin ibu sudah bebal dengan pertanyaan "sudah isi??anaknya sudah berapa?".Hari yang di tunggu telah tiba yaitu kelahiranku,menyenangkan iyah??tapi saya termasuk bayi yang menyebalkan,banyak rewel dan nangisnya,menyusu ibu selama 3tahun dan bikin ibu saya gak pergi kemana-mana,terlambat jalan,susah makan,sering alergian,membuat ibu saya ekstra hati-hati merawat saya,Ketika saya masuk sekolah susah sekali bangun pagi (dan tentunya sampai saya kuliah) ibu gak ada capeknya membangunkan dan menyuruh sholat subuhs dengan berbagai cara,mulai dibangunkan pelan,menyeret ke kamar mandi,sampai diguyur dengan air..hehehe iyah saya bandel!Dengan sedikit omelan ibu pun tetap menyetrika seragam sekolahku,meskipun beliau marah tapi gak lupa dengan kewajiban.nya.semua karena beliau CINTA

Hari berlalu sampai saya masuk SMA mengenal lawan jenis,sekarang saya tahu posisi dan perasaan ibu saya saat itu,membiarkan anak perempuan yang dirawat 17tahun harus izin pergi sebentar bersama dengan anak laki-laki yang tidak dikenalnya sedikitpun.Jelas tentu di rumah beliau selalu berfikiran "anakq gimana yah?",makan hati dan pikiran.nya,tapi beliau tetap CINTA.Sampai suatu ketika ibu tidak setuju dengan teman dekatku yang baru,akupun tak menurutinya memilih pergi dengan teman,belakangan saya tahu ketika itu ibu saya menangis dan hanya bisa berdoa,sampai suatu ketika saya bosan dengan teman itu dan meminta maaf dengan ibu,MEMAAFKAN & CINTA.



Saat kuliah mungkin sedikit ringan ibu merawatku,aku sudah bisa pergi sendiri kemana aku mau tapi di matanya aku tahu beliau sangat khawatir,dan kekhawatiran itu hanya bisa dicurahkan dengan "hati-hati" sambil berdoa kepada Allah agar melindungiku.Kuliahpun berjalan lancar,sampai ketika aku selesai wisuda,teman dekat sejak aku masuk kuliah berniat melamarku..iyah itulah suamiku yang tau bagaimana menaklukkan ibuku.Ibuku senang bukan kepalang anaknya di umur 20 tahun dilamar,tetapi disatu pihak beliau ingin aku merasakan jadi "wanita kekinian",atau sebenarnya beliau masih ingin terus dekat bersamaku.Sampai akhirnya aku menikah dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dan mencoba berwirausaha.Senang??tentu tidak!Ibu saya  menangis,tak ingin diriku sepertinya,tetapi di tutup kalimat "Ibu ikhlas kamu jadi ibu rumah tangga,tapi syaratnya ibu gak suka kalo kamu kayak ibu  yang santai,bangun siang,gak bisa masak cuman bisa ongkang ongkang,pekerjaanmu banyak,urus rumahmu,nanti kamu jadi ibu",itu tangis terakhirnya karena aku,sekitar 3 tahun yang lalu.Saat hafsa lahir,tetaplah saya merepotkan ibu,mulai dari minta tolong mengurus hafsa seusai saya melahirkan,sampai ketika saya sakit pun juga masih di urus ibu.


Ibu,maafkan aku.Aku bingung harus bagaimana membalas semua.Saat ini hanya perhatian dan hafsa yang bisa aku lakukan untuk membuatmu tersenyum,atau sekedar  jalan ke DTC makan rawon.

Ibu terimakasih telah membesarkanku,mencintaiku tanpa kapok dan terimakasih menerimaku apa adanya dalam suka maupun duka.

with love,
Rina Issawati
(Anakmu yang merepotkan)

  • Share:

You Might Also Like

0 comments